MACAM- MACAM KELOMPOK
Situasi yang
dihadapi individu, terbagi menjadi dua macam, diantaranya:
1.
Situasi Kebersamaan
Artinya yaitu suatu situasi berkumpulnya beberapa
individu secara bersama-sama. Situasi kebersamaan tersebut menimbulkan kelompok
kebersamaan, yaitu kelompok individu yang berkumpul pada suatu ruang dan waktu
yang sama tumbuh dan mengarahkan tingkah laku secara spontan, kelompok tersebut
disebut massa (crowd).
Menurut Brown (dalam Santosa,
2006:34) kerumunan massa dapat dibagi seperti berikut:
- Crowd adalah sekelompok individu yang untuk sementara menunjukkan kesatuan perasaan dan aksi, disebabkan kenyataan bahwa perhatian mereka berpusat pada objek, bahan, atau ideal yang sama.
- Mobs adalah suatu kerumunan aktif yang menyebabkan kerusakan-kerusakan.
- Aggressive adalah suatu bentuk kerumunan yang mengarah pada penghancuran dan perusakan.
- Exope adalah suatu bentuk tingkah laku kolektif yang lahir dari kemudahan-kemudahan menghadapi ancaman, sehingga lebih berbenuk suatu aktivitas atau gerakan massal yang berbondong-bondong melarikan diri dari sumber ancaman atau bahaya.
- Acquisitive adalah kualitas hasrat yang besar untuk memperoleh sesuatu dan memilikinya.Expressive adalah suatu bentuk tingkah laku massa yang lebih berbentuk lonaran dan cetusan perasaan sesaat saja.
- Audience atau secondary crowd adalah terbentuknya suatu kelompok karena adanya penggerak yang sama.
- Casual adalah suatu kerumunan massa, yang terbentuknya tidak direncanakan lebih dahulu.
- Intensional adalah suatu bentuk kerumunan massa yang terbentuknya direncanakan terlebih dahulu.
- Recreational adalah suatu kerumunan yang terbentuk dalam kesempatan rekreasi dan mencari kesenangan.
- Information seeking adalah suatu kerumunan yang berbentuk usaha dari individu-individu di dalam kerumunan untuk mendapatkan kepastian suatu ionformasi yang masih belum jelas.Lynching adalah suatu bentuk kemarahan massa yang diaahkan pada individu sebagai objek, biasanya berbentuk pengeroyokan sampai terjadi pembunuhan.
- Terrorization adalah suatu bentuk kriminalitas massal yang berbentuk teror.
- Riot adalah bentuk gerakan massa yang menghancurkan dan merusak lingkungan.
- Panic organization adalah perilaku yang berkembang manakala kerumunan pada suatu kelompok menjadi histeris atau kacau.
- Panic in organization adalah perilaku yang berkembang manakala keruymuanan pada suatu kelompok tidak menjadi histeris atau kacau.
2.
Situasi Kelompok Sosial
Artinya yaitu situasi ketika terdapat dua individu atau
lebih mengadakan interaksi sosial yang mendalam satu sama lain.
Dari situasi kelompok sosial dapat menimbulkan
bermacam-macam kelompok sosial, diantaranya menurut beberapa ahli:
a.
Charles
H. Cooley (dalam Santosa, 2006:35)
1)
Kelompok
primer (primary group), suatu
kelompok yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan atau interaksi yang lebih
intensif dan lebih erat antar anggotanya.
2)
Kelomok
sekunder (secondary group), suatu
kelompok yang anggotanya saling mengadakan hubungan yang tidak langsung,
berjauhan dan formal, dan kurang bersifat kekeluargaan.
b.
Crech
dan Curtcfield (dalam Santosa, 2006:36)
1)
Kelompok
stabil, adalah kelompok yang strukturnya terus tetap, tidak berubah dalam
jangka waktu yang cukup lama.
2)
Kelompok
tidak stabil, adalah kelompok yang mengalami perubahan progresif meskipun tanpa
terdapat variasi-variasi yang cukup penting dari situasi eksternal.
c.
French
(dalam Santosa, 2006:36)
1)
Kelompok
terorganisir, kelompok yang menunjukkan secara tegas lebih memiliki kebebasan
sosial, perasaan kita, saling ketergantungan, kesamaan berpartisipasi dalam
kegiatan kelompok, motivasi, frustrasi, dan agresi terhadap anggota kelompok
lain.
2)
Kelompok
tidak terorganisir, kelompok yang sedikit sekali kemungkinan bahwa individu
akan dipengaruhi oleh apa yang dikerjakan orang lain.
Selain dilihat dari segi situasi kebersamaan dan situasi
kelompok sosial, Johnson, David W &
Frank P. Johnsondalam bukunya ”Dinamika
Kelompok”menjelaskan bahwa kelompok terdiri dari empat
macam, diantaranya:
1.
Kelompok
Pseudo
Kelompok pseudo merupakan kelompok
dimana anggota-anggotanya telah memutuskan untuk bekerja sama tetapi tidak
seorangpun tertarik untuk menjalankannya. Anggotanya mempercayai bahwa urutan
penilaian akan diberikan dari yang berprestasi tinggi ke Prestasi yang rendah. Meskipun
para anggotanya saling berbicara, sebenarnya mereka bersaing. Mereka menganggap
anggota lainnya sebagai saingan yang harus dikalahkan, dihalangi, atau diganggu
prestasinya, menyembunyikan informasi, mencoba untuk menyesatkan dan
membingungkan, dan saling mencurigai. Akibatnya, hasil yang diperoleh kelompok
Kurang akan lebih produktif jika bekerja sendiri. Selanjutnya, kelompok tidak
berkembang karena para aggotanya tidak mempunyai rasa ketertarikan atau
komitmen dengan anggota lain atau dengan masa depan kelompoknya.
2.
Kelompok
Tradisional
Kelompok
jenis ini diartikan dimana para angotanya ditetapkan untuk bekerja bersama dan
menerima menjalankannya.anggotanya meyakini bahwa mereka akan dinilai dan
dihargai sebagai individu, bukan sebagai anggota kelompok. Tugas telah
terstruktur sehingga kecil kemungkinannya untuk bekerja sama. Anggotanya
berinteraksi terutama hanya untuk menjelaskan bagaimana tugas tersebut
dijalankan. Mereka saling mencari informasi tetapi tidak ada motivasi untuk
melaporkan kegiatan kelompoknya. Anggoatanya seperti individu-individu yang
terpisah, bukan sebagai anggota suatu tim. Beberapa anggota yang malas,
mempunyai kesempatan memanfaatkan anggota yang lebih rajin. Sehingga anggota
kelompok yang rajin merasa dimanfaatkan dan akhirnya kinerjanya menjadi
berkurang. Hasil yang diperoleh kelompok lebih besar daripada hasil yang
diperoleh oleh anggota kelompok yang berpotensi, tetapi anggota yang lebih
rajin dan giat akan mendapat hasil yang lebih baik jika mereka bekerja sendiri.
3.
Kelompok
yang efektif
Kelompok
jenis ini adalah kelompok yang anggotanya berkomitemn untuk memaksimalkan
keberhasilan mereka sendiri dan anggota kelompok lainnnya. Para anggotanya
memutuskan untuk bekerja bersama dan dengan senang hati menjalankannya.
Anggotanya meyakini bahwa keberhasilan mereka tergantung pada usaha semua
anggota kelompok. Kelompok yang efektif mempunyai sejumlah karakteristik
tertentu, termasuk saling ketergantungan, yang positif yang menyatukan
anggotanya untuk mencapai Tujuan yang jelas, komunikasi dua arah, membagi rata
kepemimpinan, dan kekuasaan berdasarkan pada keahlian. Selain itu, kelompok
yang efektif mengutamakan proses pengambilan keputusan yang membiarkan
anggotanya untuk berdiskusi satu sama lain dan mengemukakan alasan dan mengatasi konflik yang membangun.
Anggota kelompok yang efektif saling bertanggung jawab dalam melakukan tugas
bersama, saling membantu dalam meraih kesuksesan, menggunakan keterampilan yang
tepat dalam kelompok kecil, dan menentukan seberapa efektifnya mereka dalam
bekerja sama.
4.
Kelompok
Prestasi Tinggi
Kelompok
Prestasi tinggi maksudnya yaitu kelompok yang mana para anggotanya memenuhi
semua kriteria suatu kelompokyang efektif dan menunjukkan semua harapan yang
layak, yang diberikan oleh para anggotanya. Perbedaan kelompok Prestasi tinggi
dengan kelompok yang efektif adalah tingkat komitmen yang dimiliki para
anggotanya untuk mencapai kesuksesan kelompok.
REFFERENSI
Johnson, David W &
Frank P. Johnson. 2012. Dinamika
Kelompok: Teori dan Keterampilan.9th ed. Jakarta: PT Indeks.
Santosa,
Slamet. 2006. Dinamika Kelompok: Eadisi
Revisi.Cetakan ke-2.Jakarta : Bumi
Aksara.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking